Kamis, 26 April 2012

Air mata berharga di hari Jum'at

"Ya Allah, Ujian Nasional sudah didepan mata, hanya tinggal menghitung hari. Bantulah kami, agar kami diberi kelancaran, diberi kemudahan untuk menghadapinya Ya Rabb.. Kami ingin, kami semua lulus dalam Ujian Nasional ini dengan hasil yang memuaskan. Jangan biarkan kami semua terjerumus kedalam jebakan syaitan yaitu mencontek, berbuat tidak jujur dicelah - celah Ujian sedang berlangsung Ya Allah.. Ya Allah dengarlah seruan kami kabulkanlah permintaan kami. amminn..."                       

                     Begitu suara lantunan panjatan do'a yang terucap dari celah - celah bibir Ustadz. Baharsyah dan diikuti oleh kami semua siswa/siswi kelas IX yang akan berjuang menghadapi UN saat istigosah sedang berlangsung ditengah lapang sekolah kami.

                    Mendengar panjatan do'a itu, kami pun tak kuasa membendung tangisan yang sedari tadi menggedor - gedor dibalik kelopak mata kami, sehingga air mata kami pun berlinangan membasahi pipi kami. Tangisan pun semakin deras saat Ustadz Baharsyah menginatkan kami kepada kedua orangtua tercinta kami dirumah, yang mana hatinya terluka atas kami anaknya. Kami sadar akan perbuatan kami, dan mencoba untuk tidak melakukannya lagi.

                    Pencerahan pun diakhiri dengan amanat dan pesan - pesan dari Ustadz Baharsyah agar kami menjadi orang yang lebih baik, dapat menjungjung kejujuran juga membuat kedua orangtua kami banga. 
Setelah selesai, kami pun saling bermaafan kepada sesama, juga kepada Guru - Guru yang telah begitu sabar mendidik kami semua. 

                    Suasana haru pun kembali menggebu. Aku dan teman putri lainnya saling berpelukan dan menangis saat itu. Begitupun dengan anak - anak putranya, aku melihat mereka melakukan hal yang sama. Tetapi tangisan mereka bukanlah tangisan karena cengeng maupun pecundang, akan tetapi justru tangisan merka itu tangisan ke gagahan. Aku tak percaya, hati mereka luluh akan hal ini, aku tersenyum melihatnya.

Hanya ada satu kali lagi kesempatan untuk lulus yaitu Ujian Nasional, semoga Allah S.W.T mengabulkan permintaan kami. Begitupun dengan kenangan disekolah ini, tinggal beberapa saat lagi kami terpisah karena cita - cita. Rasanya aku belum sanggup meninggakan dan ditinggalkan oleh mereka, teman - temanku, dan sahabatku. Tapi aku harus ikhlas melakukan hal ini, aku yakin Allah. S.W.T telah merencanakan segala sesuatunya dengan sangat baik.

Tidak ada komentar: