This's a real story of Justin Drew Bieber
Awalnya aku berfikir itu sulit di capai namun ternyata, mimpi itu kini dapat ku
gapai.
Dengan
segala kerja keras, pengorbanan, dan tekad. Semua yang dulu hanya hayalan kini
menjadi fakta.
Yeah! NEVER SAY NEVER!
*****
( Author POV)
Seorang
anak remaja laki - laki melangkahkan kakinya dari balik backstage menuju
panggung.
Dengan
wajah sumringahnya ia mendekat ke tengah panggung. Baju jaket putih milenium
dengan dalaman berwarna ungu terlihat kontras saat ia tersorot lampu panggung.
Serentak para penonton di dalam podium itu meneriakkan namanya. Bahkan beberapa
di antaranya melompat - lompat riang. Keadaan makin ricuh saat sang bintang
panggung itu menyapa para penggemarnya.
"Hello Belieber!! Apa kabar kalian hari ini?" tanya sang idola dengan microphone
yang terpasang di telinganya.
"Luar
biasa!!!!" teriak para fans kompak.
"Apa
kalian mencintaiku?" tanya sang idola lagi.
"Sangat
mencintaimu.. Kyaaa!!!" teriak para penonton yang kebanyakan gadis
remaja.
"Apakah
kalian tau aku siapa?" tanya lelaki remaja itu sambil berkeliling di atas
panggung.
"Justin!
Kau Justin Drew Bieber!!!" teriak para fansnya senang.
"Ahh
kalian salah.. Aku Kenny Hamilton" elak bintang itu dengan nada bercanda,
membuat para fansnya makin ricuh. "hahaha. Tidak - tidak. Kalian benar.
Aku Justin Drew Bieber! I'm JB!" teriak justin, sang idola. Membuat para
fansnya bertepuk tangan riuh.
Ya,
dialah idola saat ini. Justin Drew Bieber, remaja asal Ontario, Canada berumur
18 tahun. Awalnya, ia bukanlah siapa - siapa. Namun dengan kegigihannya, ia
berhasil meraih sukses seperti saat ini. Dan inilah kisahnya..
****
FLASHBACK
"Hei
kau, anak miskin! Mau apa kau di sekolah ini hah? Lebih baik kau bantu saja
sana ibumu untuk menghidupi anak miskin sepertimu! Hahaha!"
Ledekkan
seperti itu sudah terlalu biasa di telinganya. Memang harus justin akui. Ia
hanyalah seorang anak yang miskin dan tidak punya apa-apa.
"Hey Justin! Mana ayahmu? Kenapa ia tak pernah terlihat? Apakah kau benar punya
ayah? Aku meragukannya! Haha"
Ledekkan
itu makin terdengar di telinganya. Tapi, apa yang bisa ia lakukan? Membalas
ejek-ejekan mereka? Tidak akan, karna justin tau. Membalas mereka sama saja
cari mati.
"Kenapa
kau diam heh? Apa kata-kata kami memang benar anak miskin???"
Bersabar,
hanya itu yang bisa justin lakukan setiap mendengar ejekan yang terlontar dari
mulut teman-temannya itu . Mencoba untuk menganggapnya hanya angin lalu.
PLOK!
BYUR!
"Haha!
Rasakan itu! Makanya jadi orang miskin itu jangan sombong!"
Tawa
mereka terus menggema seiring dengan lemparan telur dan air yang menghujani
tubuh justin, bahkan ada seseorang yang melemparinya dengan tepung terigu.
Membuat sekujur tubuh justin menjadi putih. Tapi? Apa yang bisa justin lakukan?
Bersabar. Ya, lagi - lagi hanya itu yang bisa ia lakukan.
*****
"Justin,
kau kenapa?" tanya mom pettie begitu justin masuk rumah. Bagaimana tidak?
Penampilannya sekarang tampak sangat berantakan dan kucel.
"Tidak
ada apa-apa mom" dusta justin lalu melangkah menuju kamarnya.
CEKLEK
Justin
membuka pintu kamarnya. Berantakan. Itulah yang terlukis jelas.
Banyak
barang - barang yang berserakan. Dan parahnya, banyak kotoran tikus di atas
tempat tidurnya.
Justin
meletakkan tasnya di atas lantai lalu keluar dari kamar menuju kamar mandi.
Membershkan dirinya yang kotor.
Selesai
mandi Justin langsung masuk ke kamar dan mengenakan pakaiannya. Badan Justin
bergetar menggil karna kedinginan. Karena di apartemen ini tidak menyediakan air
hangat, maklum saja, apartemen ini berharga sangat murah, sehingga fasilitasnya
pun juga murah.
Selesai
berganti pakaian, Justin pun menuju meja belajarnya untuk mengerjakan beberapa
tugas. Bukan Justin sok rajin atau pintar. Tapi mau bagaimana lagi? Hanya
Inilah yang dapat Justin lakukan untuk meringankan beban Mom Pettie. Dengan
menjadi anak yang pintar dan berprestasi sehingga Justin mendapatkan beasiswa,
jadi dapat mengurangi pengeluaran keluarga kecil mereka.
Tok,
Tok, Tok..
"Justin
ayo makan malam" ujar Mom Pettie dari luar kamar Justin
"Baiklah
mom" jawab justin lalu beranjak keluar dari kamar. Terlihat Mom Pettie
tengah duduk di ruang makan.
"Ayo
nak kemarilah" perintah Mom Pettie. Justin menurut lalu duduk di samping
mom pettie.
Hanya
selembar roti dengan selada air di atasnya. Yah, hanya itu yang dapat mereka
makan untuk malam itu.
"Maafkan
mommy yah Justin, untuk saat ini kita hanya bisa makan roti saja. Karna mommy
belum gajian. Bersabarlah yah nak" ujar Mom Pettie meminta Justin prihatin
pada keadaan mereka saat ini. 'Mom, kau tak perlu memintaku prihatin, aku
selalu kan bersabar pada keadaan ini untukmu' ujar Justin dalam hati.
"Tak
apa Mom, ini juga enak kok" jawab Justin dengan senyum tulus sambil
menyantap roti yang telah di siapkan oleh ibuku. Justin melirik Mom Pettie
sesaat. tampak mata Mom Pettie yang berkaca - kaca.
"Sudahlah
mommy, aku bahagia kok" hibur Justin menyeka air mata mom pettie yang
hampir jatuh. Baginya, air mata Mom Pettie terlalu berharga untuk jatuh.
"Terimakasih
nak. Mommy menyayangimu" lirih Mom Pettie.
Selesai
makan malam justin kembali ke kamarnya lalu menyelesaikan PRnya.
Jam
menunjuk angka 10 malam saat justin telah selesai dengan PRnya. Saat Justin
beranjak hendak tidur di kasurnya ia melihat ada beberapa ekor anak tikus yang
masih merah di atas tempat tidurnya, membuat Justin terpaksa harus tidur di
atas lantai kamarnya hanya dengan beralaskan sebuah bantal untuk menyangga
kepalanya.
******
Hari
ini disekolah Justin diadakan test menyanyi bagi seluruh siswa -
siswinya.
Test
tersebut di lakukan di selengarakan di lapangan sekolah.
Semua
siswa siswi pun bersiap - siap untuk mengikuti test tersebut. Termasuk Justin.
"Hey
kau, anak miskin. Tenang saja, kau tak perlu gugup. Karna kau pasti.... Akan
kalah! Hahaha" ejek salah satu teman Justin yang bernama Leonard.
Justin
tak menggubris ledekan itu.
"Baiklah,
berikutnya Justin Bieber dari kelas 8 B" panggil mr.ervan selaku mc pada
saat itu. Justin yang mendengar namanya di panggil pun naik ke atas
panggung.
Jantungnya
berdegup kencang. Wajahnya terlihat lumayan pucat.
Justin
terdiam di atas panggung. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh teman -
temannya.
Menit
berikutnya terdengar alunan lagu Ne-yo 'So Sick'.
Mulanya Justin menyanyikan lagu tersebut dengan gugup, namun lambat laun, ia dapat
mengedalikan perasaannya sehingga suaranya pun semakin indah terdengar. Membuat
seluruh teman - temannya yang mendengar ia bernyanyi menjadi terdiam.
Setelah
beberapa saat, akhirnya Justin dapat menyelesaikan nyanyiannya. Suasana hening
seketika. Membuat Justin makin gugup dan takut.
Prok!
Prok! Prok!
Terdengar
riuh redan tepuk tangan dari para siswa-siswi yang lain termasuk juga beberapa
guru lainnya.
"Kau
sungguh memukau nak!" puji salah seorang Guru, membuat justin makin bangga
akan dirinya.
*****
Semenjak
kejadian waktu itu Justin terlihat lebih percaya diri di depan umum, meski
kadang ia masih tetap menerima cacian, makian, dan perlakuan kasar lainnya dari
teman - temannya yang merasa iri pada dirinya.
Suatu
hari, saat Justin baru saja pulang sekolah membawa rapornya yang menunjukkan
nilai yang lumayan memuaskan. Senyum sumringah terpancar di wajahnya. Ia
sungguh tak sabar untuk memberikan rapor itu pada Mom Pettie.
"Leonard,
liburan nanti kau akan kemana?"
"Aku
tentu saja ke luar Negri bersama keluargaku"
"Waw,
kau hebat! Pasti keluargamu bahagia!"
"Tentu!"
Justin
tak sengaja mendengar percakapan antara dua temannya itu menghentikan
langkahnya, melirik leonard sesaat.
"Apa
kau anak miskin? Kenapa kau melihat - lihat hah? Mau cari mati?" bentak Leornad begitu sadar Justin sedang memperhatikannya.
"Ti..ti..tidak.
Ma..maafkan aku" lirih Justin ketakutan lalu berjalan cepat menjauhi kedua
temannya itu.
Selama
perjalan pulang, fikiran justin selalu teringat akan percakapan temannya
tadi.
"Apakah
mom akan bahagia jika ku ajak berlibur?" gumam Justin sendiri.
Kini Justin telah sampai di daerah pertokoan dekat apartemennya. Ia melihat banyak
orang berkumpul di pelataran sebuah toko. Melihat itu, membuat justin tertarik
untuk menontonnya. Ternyata itu adalah sebuah pertunjukkan dari seorang
penyanyi jalannan. Terlihat banyak orang yang memberikan penyanyi itu uang.
Melihat itu justin mendapatkan sebuah ide.
*****
KEESOKKAN
PAGINYA
Hari
ini Justin telah bersiap - siap dengan gitarnya, menuju ke taman kota di dekat
apartemennya. Jam menunjukkan pukul 10 pagi ketika justin sampai di taman kota
yang lumayan ramai karna hari libur.
Justin
pun menyiapkan gitarnya dan sebuah kardus di depannya lalu ia duduk di atas
bangku taman, perlahan namun pasti, ia menjentikkan jarinya, memainkan sebuah
lagi yang ia sukai. Lagu milik Chris Brown 'With You' melantun indah dari
mulutnya. Bergabung harmonis dengan petikan gitarnya yang lihai, hasil dari
belajar sendiri selama ini.
Lama
kelamaan banyak orang tertarik untuk mendengar justin bernyanyi merapat ke
arahnya. Seluruh orang yang berada di sekitar Justin begitu terbuai dengan
nyanyian justin yang inda.
JRENGG
Akhirnya
lagu yang dilantunkan Justin pun selesai.
PROK!
PROK! PROK!
Terdengar
tepuk tangan dari para pengunjung taman yang mengelilinginya, memberikan
penghormatan atas permainan justin yang memukau. Melihat itu, Justin hanya
dapat tersenyum dan membungkukkan badannya, memberikan rasa ungkapan
trimakasihnya kepada para pengunjung taman yang telah memberikannya uang.
Akhirnya
1 minggu Justin telah melakukan pekerjaannya sebagai pengamen di taman kota. Ia
pun menghitung semua pendapatannya seharian itu dan betapa bahagaiannya justin,
ternyata uang yang ia kumpulkan dengan jerih payah selama seminggu itu cukup
untuk membawa ia dan mom pettie berlibur, meski hanya ke Disneyland.
Dengan
hati yang bahagia Justin pun menunjukkan uang yang telah ia dapatkan pada Mom Pettie.
"Mom,
besok kita liburan yuk, Justin sudah mendapatkan uangnya nih" Ajak Justin
bahagia sambil menyodorkan sebuah amplop kepada Mom Pettie.
"Kamu
dapat dari mana uang sebanyak ini?" Tanya Mom Pettie begitu melihat isi
amplop yang Justin berikan.
"Aa...aakuu.. aku.."
"Kau
dapat dari mana Justin! Jangan bilang kamu mencuri! Mom tidak pernah mengajarkan
kamu untuk mencuri kan?!" bentak Mom Pettie membuat Justin
terpanjat.
"Ti..
Tidak mom. Justin tidak mencuri" elak Justin.
"Jadi
kamu dapat dari mana nak? Tak mungkin kita yang miskin punya uang sebanyak
ini!" bentak Mom Pettie. Terlihat guratan kecewa di wajahnya.
"Aa.. aa.. It.. Itu.." Justin ketakutan menjawab pertanyaan Mom Pettie.
"Katakan
nak dari mana! Mom benar - benar kecewa padamu Justin! Mom kecewa karna kau
berani mencuri!" Teriak Mom Pettie lalu mengambil sapu dan memukuli
punggung justin.
"Ampun Mom.. Justin tidak mencuri. Hiks" tangis justin penuh raungan
kesakitan.
"Katakan
nak! Kamu mencuri dimana ini? Kenapa kau lakukan ini nak! Mom tidak pernah
mengajarkanmu untuk melakukannya!" Bentak Mom Pettie tetap terus memukuli
jJstin, air mata wanita itu mengalir deras.
"Justin
tidak mencuri Mom... Justin tidak mencurii..." Tangis Justin terus
meraung.
MALAMNYA..
Justin
tertidur di kamarnya dengan badan yang lebam karna terus menerus di pukuli oleh Mom Pettie. Sesekali terdengar rintihan kesakitan dari bibirnya.
Mom
pettie yang mendengra itu masuk ke kamar justin lalu duduk di pinggir kasur
tempat Justin tertidur.
"Maafkan
mommy nak, mom tak hanya ingin kau menjadi anak yang nakal" Lirih Mom Pettie mengusap lembut rambut belonde anaknya. Tiba - tiba matanya tertuju pada
sebuah buku berwarna ungu yang ada di samping bantal Justin.
Mom
pettie membuka buku itu yang ternyata adalah diary milik justin.
2 Oktober 2005. Hari ini aku putuskan mengamen, agar aku bisa mendapatkan uang
untuk mengajak mommy berlibur. Semoga aku berhasil!'
'5 Oktober 2005. Hari ini uang yang terkumpul dari hasil mengamenku cukup banyak.
Tampaknya sebentar lagi aku bisa mengajak Mom berlibur!'
'9 Oktober 2005. Hore! Hari ini aku berhasil menggumpulkan uang untuk ke Dsneyland bersama mommy'
'10 Oktober 2005. Mom sungguh, aku tak mencuri dari mana pun. Maafkan aku jika
membuatmu sedih Mom'
Mom Pettie yang membaca semua tulisan Justin hanya sanggup menangis, menitikkan air
matanya.
"Maafkan
mommy nak, maafkan mommy"
ESOK
PAGINYA..
Justin
terbangun begitu mendengar suara teriakkan Mom Pettie memanggil namanya.
Berlahan namun pastiJjustin pun keluar dari kamarnya.
"Mom
mau kemana?" tanya justin terheran begitu melihat Mom Pettie telah
rapih.
"Hari
ini kita akan ke Disneyland" jawab mom pettie dengan senyum yang terukir
di wajahnya.
"Ma..
Maksud mom?"
"Sudah Justin. Ayo mandi sana. Nanti kita kesiangan antrinya bisa panjang" Perintah Mom Pettie sebelum Justin sempat menyelesaikan kata - katanya. Justin
pun menurut lalu ia mandi.
Seharian
itu di lewati oleh sepasang ibu dan anak dengan sangat bahagia. Mereka bermain
dengan puas di Disneyland.
*****
Hari
itu Mom Pettie tengah berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan. Ketika ia
melewati bagian pengumumman ia melihat sebuah poster yang berisikan tentang
lomba menyanyi. Mom Pettie pun teringat pada justin dan akhirnya mendaftarkan
anaknya tersebut.
"Apa
mom? Mommy mendaftarkan Justin ikut lomba menyanyi sekota?" Tanya Justin
tak percaya setelah mendengar apa yang Mom Pettie katakan.
"Benar
nak, Mom pikir kamu harus ikut lomba itu untuk mengasah talenta
menyanyimu" jelas Mom Pettie.
"Tapi Mom"
"Sudah Justin, kamu harus mencobanya" potong Mom Pettie. Dan Justin hanya bisa
mengikuti keinginan Mom Pettie.
1
MINGGU KEMUDIAN..
Hari
ini Justin akan mengikuti lomba menyanyi di mall tepat mom pettie mendaftarkan Justin.
Perasaan Justin sangat gugup dan ketakutan. Karna ia minder melihat para konsestan yang
keren. Sementara ia hanya mengenakan kemeja dan celana jeans.
"Baiklah
mari kita panggilkan peserta nomor 20. Justin Drew Bieber!" ucap sang MC
mempersilahkan Justin naik ke atas panggung untuk menyanyi.
Selama Justin menyanyi Mom Pettie merkamnya. Ia merekam penampilan justin dengan
handycam yang ia pinjam dari temannya.
Akhirnya Justin menyelesaikan penampilannya yang memukau. Seluruh penonton bertepuk
tangan untuk Justin.
Kini
tiba saatnya untuk menggumumkan pemenang dari perlombaan tersebut. Dan Justin
mendapatkan juara pertama. Mom Pettie dan Justin begitu bahagia karna hal itu.
*****
beberapa
hari setelah itu Mom Pettie mengupload rekaman lomba Justin ke YouTube. Supaya
keluarganya yang lain dapat menonton penampilan Justin.
1 Bulan
berlalu.
Suatu
hari, Mom Pettie mendapat sebuah telepon.
"Hallo.
Apa benar ini keluarga Bieber?" Tanya seorang penelepon.
"Benar,
ini siapa dan ada apa?" Tanya Mom Pettie.
"Saya Scooter. Seorang pencari bakat asal atlanta dan maksud saya mengubungi anda
adalah untuk menawarkan sebuah kontrak pada anak anda Justin. Saya melihat
videonya di YouTube dan sangat tertarik menjadikannya bintang. Apa anda
bersedia?" Tawar orang itu.
"Apa
anda serius?" Tanya Mom Pettie tak percaya.
"Ya
saya serius. Jika anda setuju minggu depan saya akan menjemput kalian untuk ke Atlanta" Jawab Scooter.
"Tentu!
Terimakasih!" Ucap Mom Pettie bahagia.
"Ya,
sama - sama" Balas orang di seberang sana. Lalu sambungan terputus.
Mom Pettie pun memberitahukan rencana itu pada Justin. Dan justin pun setuju.
1 Minggu kemudian..
Hari
ini keberangkatan Justin menuju Atlanta, ia akan mengejar mimpinya di Atlanta,
menajdi seorang artis dan membahagiakan Mom Pettie.
@Atlanta
Kkini
mereka telah sampai di atlanta, justin, mom pettie, dan scooter pun langsung
menuju tempat usher.
Scooter
menawarkan justin pada scooter. Usher yang masih ragu pun akhirnya meminta
justin untuk menyanyi baginya. Justin pun menjawab tantangan itu, ia pun
menyanyikan lagu Ne-yo di depan Usher. Membuat Usher terpukau dengan suara Justin.
Akhirnya Justin merekam sebuah album
Dan
dari situlah semua petualangan Justin sebagai seorang artis dimulai. Dari
mempromosikan albumnya, jumpa fans dan lain sebagainya, kadang kala ia sering
mendapat hinaan dari para haternya, namun fansnya tetap mendukungnya. Fansnya
itu bernama "Belieber" yang berarti "Believe In Bieber".
FLASH BACK OFF
*****
"Terimakasih
semua atas segala perhatian dari kalian di konser ku yang ke 100 ini. Aku
menyayangi kalian!" teriak Justin membuat seluruh fansnya
bergemuruh.
"Sebagai
lagu terakhir, akan kunyanyikan untuk kalian. BORN TO BE SOMEBODY"
There's
dream in my soul, a fire that deep inside me,
There's
me no one knows. Waiting to be set free.
I'm
gonna see the day.
Ican feel it, I can taste it.
Change
is coming my way.
I was born to be somebody.
Ain't
nothing that's ever gonna stop me.
I
lighting up the sky like lighting.
I'm
gonna raise above.
Show em
i made off.
I was
born to be some body. I was born to be..
And
this world be long to me..
This
life can kick you around
This
world can make you feel small
But
they will not keep me down.
I was
born to stand tall. I'm going all the way
I can
feel it, i believe it.
I'm
here. I here to stay
I was
born to be somebody.
Anothing that's ever gonna stop me.
I
lighting up the sky like lighting.
I'm
gonna raise above.
Show em
i made off.
I was
born to be some body. I was born to be..
And
this world be long to me..
Feel
it, believe it, dream it, be it!
I was
born to be somebody.
Ain't
nothing that's ever gonna stop me.
I
lighting up the sky like lighting.
I'm
gonna raise above.
Show em
i made off.
I was
born to be some body. I was born to be..
And
this world be long to me..
"Terimakasih
ya Tuhan karna kau telah memberikan semua ini padaku. Memberikan banyak fans
yang mencintaiku, memberikan mom yang begitu menyanyangiku, memberikan ku
kekuatan untuk menjalani hidup ini. Terimakasih tuhan atas segala pengalaman
hidup yang kau berikan padaku. Terimakaish ya Tuhan karna kau telah melahirkan
ku untuk menjadi seseorang. Seseorang yang sangat berharga, terimakasih ya
Tuhan.."
lirih Justin dalam hatinya.
--THE END--
1 komentar:
Playtech.com, UK: Casino, Betting, Roulette, Video Slots
Playtech.com, UK: 안산 출장마사지 Casino, Betting, Roulette, Video Slots, Video Slots, Table Games, 동해 출장샵 Video Poker & Slot Machines in a 수원 출장안마 safe 구미 출장안마 and 의왕 출장마사지 secure environment.
Posting Komentar