Senin, 08 April 2013

Tahi Lalat Manis di Pelipis Kiri



Entah sejak kapan aku mulai mengetahui keberadaan makhluk manis itu,
mengetahui bahwa ada satu makhluk lain yang memang membuatku takjub memandangnya
Aku benci mengatakan ini, tapi... parasnya memang tak bisa lepas dari kegaduhan hatiku
Seringai tawanya menghiasi wajahnya yang putih itu
Sorot matanya seakan memiliki sinyal ajaib yang menginformasikan padanya bahwa tengah ada orang lain yang diam-diam menatapnya

Satu waktu, aku tak sengaja melihatnya berdiri dengan jaket jeans biru yang menutupi seragam putih, yang menyembunyikan rangkaian huruf namanya
Aku memandangnya sesaat, dari kejauhan keceriaannya membuatku tersenyum di dalam hati
Seketika makhluk manis itu melirikkan matanya ke berbagai arah termasuk menangkap sorot mataku yang memang tengah memandangnya diam-diam
Aku terkejut dan memaki diriku saat itu, buru-buru kupalingkan pandanganku menghindar dari tangkapan matanya

Sungguh, dia itu menyebalkan!
Bagaimana bisa pandanganku selalu tertangkap olehnya?

Dilain waktu, saat itu, aku merasa sangat senang menatapnya
Makhluk manis itu tengah bersanda gurau dengan beberapa orang temannya dan seorang guru di kantin sekolah
Aku memandangnya lebih dekat dari biasanya,
dan…
Tanpa kusadari, ternyata pemanis wajahnya terdapat di pelipis kirinya 
Dia manis dengan tahi lalat itu

Segaris senyuman kusunggingkan sesaat dan aku berkomat-kamit agar tidak terus menerus menyunggingkan senyum
Beberapa detik kemudian…
lagi! Dia menangkap sorotan mataku!
Bekas senyum lebarnya terarahkan padaku,
seperti biasa, aku hanya bisa menghindar dari pandangannya
dan… tak berapa lama, makhluk manis nan menyebalkan itu kembali memalingkan padangannya, kembali bergurau.

Biar kuluruskan, aku bukan mencintainya, namun aku hanya mengaguminya saja, tak lebih dari itu!

Namun, hanya tinggal beberapa minggu lagi, dia akan segera pergi melangkahkan kakinya menuju gapaian cita asa yang tengah dinanti-nantinya
Sekilas aku cemberut, karena.. itu artinya aku tidak bisa memandangnya lagi, seperti yang biasa aku lakukan
Tak bisa kulupa bagaimana aku sibuk dengan makian ketika pandanganku tertangkap olehnya
Tak bisa kulupa bagaimana caraku memandangnya
Tak bisa kulupa bagaimana pertama kali aku melihatnya berkeliaran di lingkunganku

Entah kemana kaki dan hatinya kelak akan berlabuh,
dengan berbekal ilmu dan pengalaman, dia tengah berjuang merajut hidup yang sesungguhnya,
bekerjakeras demi kesuksesan masa depan
Mencoba menjadi manusia seutuhnya yang dapat bertanggungjawab di dunia dan akhirat
Langkahan kakinya tengah berpijak dijalan yang selalu diridhai-Nya, semoga
Selamat bertarung dengan luasnya dunia
Selamat berlomba menuju kebenaran jalan akhirat
Selamat berjuang calon pemimpin
Selamat berjuang..
Selamat.


-F.A.T, si pelipis kiri bertahi lalat-





Tidak ada komentar: